Total Tayangan Halaman

Selasa, 22 Februari 2011

Here we go, sesaat sebelum Diklat Lapangan!!



Hello saudara..
Gue nulis lagi nih tentang STAPALA, sekarang topiknya adalah Diklat Lapangan, kelanjutan dari diklat kampus (bisa dilihat di post saya sebelumnya dengan klik disini) .
Diklat kampus STAPALA yang telah saya ikuti pun akhirnya berakhir pada tanggal 23 Desember 2010. Saat itu gue kira udah bisa santai sejenak dulu sekitar seminggu , istirahat lah. Tapi ternyata hal itu hanya bisa dilakukan di dalam mimpi, karena ternyata diberi waktu istirahat hanya diberikan sebanyak 2 hari pada tanggal 24 dan 25 Desember yang sebenarnya tidak cukup untuk istirahat juga karena pada tanggal 26 Desember kami diharuskan untuk sudah memiliki alat diklat lapangan LENGKAP!
maka pada dua hari itupun kita melengkapi kekurangan barang-barang diklat lapangan yang sebenarnya hanya kurang beberapa saja karena sebagian besar telah dibelikan terlebih dahulu oleh kapten Erikson Wijaya a.k.a Ebaz dan sebagian menggunakan uang dari Panggih Arinadi a.k.a Raden Kanjeng Mas Oblok (thanks to them, really i mention it :D)

Tanpa terasa waktu liburan yang hanya dua hari pun habis. seperti biasa kami dikumpulkan kembali di lapangan F tercinta sejak pagi hari. Setelah sedikit pemanasan, kami dibawa ke taman CD dan disana kami dilatih lari Interval oleh bang kadal. Setelah entah berapa lama kami berlari *mungkin karena tidak merasa begitu tertekan saat di handle oleh bang kadal* kami digiring lagi menuju lapangan A, disini kami masih di handle bang kadal dan diajak berjalan mengelilingi taman CD melalui rute yang sulit sambil membawa Carrier, tas kesayangan siswa diklat, yang kami bawa :DD
Setelah itu, kami diajak ke lapangan A kembali dan diperinahkan untuk berjalan berkelompok sambil membawa Carrier mengelilingi kampus tanpa beristirahat. Selanjutnya kami dikumpulkan dibelakang gedung D untuk checking kelengkapan barang diklat lapangan yang kami bawa dan setelah itu kami dibubarkan lalu diperintahkan untuk berkumpul kembali pada pukul 7 malam dengan kondisi siap berangkat diklat lapangan tanpa ada satupun barang yang tertinggal.

Jam 7 malam pun tiba, kami berkumpul di lapangan F, namun tampaknya kami kehilangan dua orang saudara kami lagi karena mengundurkan diri. Mereka adalah Anung Budi a.k.a Bledhug dan Dian Setiawan a.k.a Bused. Kami diberi kesempatan tambahan selama setengah jam untuk meyakinkan mereka dan membawa mereka ke lapangan F agar tidak jadi mengundurkan diri namun tampaknya usaha kami sia-sia karena bused tidak menjawab seluruh usaha kami dalam menghubungi dia dan bledhug sudah sangat yakin untuk mundur.
dan jumlah siswa diklat 2011 yang tersisa pun tinggal 34 orang dari yang sebelumnya berjumlah 36 orang. Acara dimulai oleh panitia dan panitia memberi tahu bahwa acara malam ini bukanlah keberangkatan melainkan Malam Pemantapan, siapapun yang gugur di Malam ini baik karena mental maupun masalah fisik tidak diizinkan untuk ikut diklat lapangan.

perintah pertama pun datang, kami diperintahkan untuk lari 10 keliling lapangan F dalam waktu 10 menit dan tiap menit keterlambatan dihitung 1 seri, alhasil kami terlambat sebanyak 5 menit dan berhutang 5 seri setelah itu ada sekitar 3 siswa yang dipanggil dan gue dan yang lain yang menunggu di lapanga F pun menerima "hadiah" sebanyak 23 seri campuran sit up, push up, push up carrier, dan bending. Disini kami sangat menyayangkan karena ada saudara kita yang kembali gugur karena penyakitnya kambuh dan dia tidak bisa menahan emosi ketika menghadapi panitia dan ia pun menyerahkan slayernya kepada panitia. panitia pun mengancam bahwa setiap slayer yang diberikan kepada panitia tidak bisa ditarik kembali, namun mungkin karena amarahnya terhadap panitia *yang sama-sama kami rasakan juga* telah memuncak, ia tetap bersikukuh menyerahkan slayernya dan beranjak pergi yang kemudian disusul oleh beberapa saudara kami (teplox dan siapa ya? lupa aku, maaf saudara :( )

Setelah kejadian itu kami pun sangat bersedih dan jujur gue ngedrop banget waktu itu karena ngeliat kapten kita yang flawless itu mengundurkan diri :(
Acara berlanjut, seorang demi seorang dipanggil dan seorang demi seorang pun kembali namun menutup mulut mereka rapat-rapat atas apa yang telah mereka alami.
Tiba giliran gue dan gue diperintahkan untuk pergi ke belakang gedung D. Gue pun segera bergegas kesana, namun saat sudah tidak ada panitia yang mengawasi gue memperlambat langkah gue. gue ragu, gue nggak yakin, dan besar keinginan gue untuk pergi melarikan diri dari ini semua. Namun gue tetap mencoba bertahan dengan selalu mengingat prinsip gue, "finish everything that you've start". Berbekal dengan prinsip gue, gue pun terus melangkah. Saat sampai di lapangan belakang gedung D, gue langsung disuruh merayap menuju ke arah panitia yang berjarak sekitar 100 meter, mungkin lebih. Sulit sekali rasanya merayap sambil membawa carrier dan DIHITUNG!! alhasil gue pun mencetak angka 25 hitungan dan harus dibayar dengan 25 seri campuran. setelah dieksekusi oleh Palpi, Gesper,dan Moset. Gue dihadapin ke foksta, 3 orang, yang paling gue inget itu mba Di'i *karena paling aktif mencecer dan menyudutkan serta menghancurkan mental gue*

Akibat dari eksekusi kami kembali kehilangan beberapa saudara kami. kapten tercinta Ebaz dan Khairur ikhsan a.k.a Sintak
Selesai eksekusi kamipun dipulangkan dan diperintahkan untuk berkumpul kembali esok hari pukul 4 di lapangan F untuk keberangkatan..
gue, gusti, dan ilham yang memiliki julukan "trio Bogor" berjalan pulang bersama menuju kostan dan di perjalanan pulang kami sempat mengintip jam di sebuah warung kopi dan jam pun menunjukkan pukul 03.00am !! super sekali saudara-saudara.

-------SKIP TO NEXT DAY, 27 Desember 2010-------

Pada pukul 4 semua siswa diklat STAPALA 2011 pun kembali berkumpul pada lapangan F dan sudah siap untuk keberangkatan. Gue, walaupun ragu untuk terus lanjut, tetap berusaha semangat dan excited karena yakin akan langsung berangkat, namun ternyata semua yang ada di dalam pikiran gue hanyalah bayangan belaka. Kami semua dikumpulkan untuk melakukan kegiatan rutin kami sehari-hari yaitu OKA (Olah Kanuragan, bahasa kerennya olahraga di STAPALA) setelah beberapa lama OKA, gue baru tersadar ternyata kami kehilangan sejumlah saudara kami lagi. Mereka adalah Syahidan a.k.a Tapsel, Farid Waliyyudin a.k.a Aib, Tatang a.k.a Mohek, dan Donik a.k.a Owah. Setelah mengetahui alasan mereka mengundurkan diri, gue kembali merasa down karena gue merasa mampu menghadapi ini semua berkat kebersamaan kami semua dan tiap individu yang meninggalkan kami membuat kami semakin lemah. Setelah OKA yang selesai saat adzan maghrib berkumandang, kami pun dibubarkan dan diperintahkan untuk kembali berkumpul pada pukul 7 di lapangan F seperti biasa.

Setelah dibubarkan, kami membagi diri menjadi 3 kelompok. Kelompok 1 pulang ke kostan masing-masing yang berjarak tidak jauh dari lapangan F (daerah kalimongso), Kelompok 2 berkumpul di kostan Bowas di kalimongso, dan kelompok 3 yang terdiri dari para wanita berkumpul di kostan Suwi di kalimongso juga. Setelah shalat maghrib dan sedikit makan serta membenahi packing carrier kami, gue bersama kelompok 2 kembali menuju lapangan F. Di lapangan F yang gue kira udah saatnya berangkat, ternyata dugaan itu meleset lagi. Kami semua digiring ke lapangan A, disana kami bertemu lagi dengan anggota foksta. Kamipun kembali diberi "pelajaran" dan kami juga "diajari" push-up berantai. Selesai "pelajaran" yang kami terima, kami dibawa ke bendungan dan disana telah menunggu sebuah truk tentara. Disana kami dibariskan dan disuruh meletakkan carrier kami dan para muslim dipersilakan untuk shalat isya terlebih dahulu. Selesai shalat, kami kembali ke truk dan disuruh meletakkan carrier ke truk lalu menempatkan kami semua ke dalam truk (dalam posisi seperti sarden, numpuk-numpuk -___-)
Setelah semua siswa masuk, panitia pun meneriakan yell mereka yang sangat mengasyikkan..
"siswa... BANTAI-BANTAI-BANTAAAAIIII!!!!" lalu mereka pun naik ke truk dan truk pun diberangkatkan..
Di perjalanan yang entah berapa lama, kami pun terlelap tidur karena kegiatan yang sangat menguras tenaga kami. Di dalam hati gue muncul keraguan tingkat tinggi apa gue sanggup menghadapi ini semua..