Total Tayangan Halaman

Senin, 31 Januari 2011

Bahagianya Hari Ini

Lagi pengen curhat nih...
Rencananya hari ini mau ngepost tentang STAPALA lagi, tapi berhubung lupa dengan cerita yang mau gue post, gue coba mengingat-ingat dulu dan ditunda dulu deh postingannya :PP

Hari ini berkesan banget buat gue, berangkat jam 5 pagi dari rumah dan nyampe terminal baranangsiang kam 5.45. Saat gue tiba di terminal ternyata udah ada bis AGRAMas yang siap meluncur meninggalkan terminal, so otomatis gue langsung naik dengan setengah sadar (maklum sindrom bangun-pagi-langsung-berangkat) dan setelah berada dalam bis gue baru sadar kalo GA ADA TEMPAT DUDUK SAMA SEKALI. Alhasil gue pun berdiri mulai perjalanan dari Bogor-Lebak Bulus. Keadaan Tol Jagorawi pun tidak mendukung perjalanan saya hari ini.. masa nyampe lebak bulus aja butuh waktu sampe jam 8 -_____-

Singkat cerita, gue gagal nyampe kampus jam 8 buat ikut kuliah Pengantar Keuangan Publik. tapi, setelah gue hubungin temen gue ternyata bapak Sunarsip, sang dosen, tidak hadir maka yang seharusnya gue bolos dua kali jadi dianulir hahahahaha.. hoki banget tiap bolos pasti si pak sunarsip ga hadir :PP

dan gue pun ikut kuliah Pengantar Akuntansi jam 11. Ternyata diumumkan nilai hasil UTS (telat banget) hasilnya adalah gue dapet A!!! alhamdulillah banget dan ngga nyangka bisa dapet nilai segitu :DD

lalu, gue pulang ke kostan-minum obat-tidur. Pas gue bangun tiba-tiba dapet SMS: "Siswa Diklat 2011, besok pagi pukul 5.45, 28 siswa kumpul di depan Dinding Panjat. Pake slayer ijo tanpa kaos diklat by: mz gokong"

ahhhh, inikah saat pelantikan? tapi kenapa tidak bisa menunggu kondisi saya membaik dulu?
jadi galau kan. -____-

Jumat, 28 Januari 2011

mendaftar STAPALA (STAN Pecinta Alam)

STAPALA, satu hal yang sangat menyita perhatianku saat prosesi DINAMIKA 2011 sebuah acara ospek kampus STAN tempatku menimba ilmu sekarang. Setelah kepergianku meninggalkan almamater terdahulu setelah menjalani Ujian Akhir Semester Matrikulasi.

Ada hal menarik yang sulit kujelaskan tentang organisasi ini, well mungkin itu semua memang berasal dari sifat dasarku yang menyukai hal-hal beresiko tinggi. Semenjak SMP aku memang sudah dikenal teman-temanku menyukai hal-hal yang ekstrim. beladiri KATEDA, Balap motor, dan Capoeira adalah sebagian kecil hal yang sudah pernah aku kenyam selama ini. Namun itu sermua sungguh berbeda, STAPALA menawarkan sebuah petualangan di alam bebas yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.

Setelah keluar dari gedung G tempat DINAMIKA berlangsung, akupun segera mencari informasi agar aku tidak melewati kesempatan untuk bergabung di STAPALA. Setelah berburu informasi, akhirnya aku menemukan sebuah kunci yang pada akhirnya mengubah hidupku, kunci tersebut adalah brosur ini.

Sebuah tawaran Open Recruitment untuk menjadi anggota STAPALA. akupun mengunduh forrmulir dan mulai mencari tahu lebih dalam tentang STAPALA. Setelah bertanya sana-sini, akhirnya saya bertemu dengan kakak kelas saya yang berasal dari kota yang sama dengan saya (Bogor) yang bernama Farid yang memiliki nama diklat Cupang pada diklat STAPALA 2010. Saya diberitahu sebagian besar yang akan saya dapatkan di STAPALA dan itu semua membuat saya semakin tertarik untuk bergabung.

Singkat cerita pada bulan Oktober, tanggal 30 Oktober 2010 tepatnya, saya mendaftar dan mengikuti technical meeting pertama. Disana ada sekitar 50 orang pendaftar yang hadir dari total 101 pendaftar.
Di technical meeting kami dijelaskan oleh panitia yang memiliki nama STAPALA Change dan Comel. Secara garis besar mereka menjelaskan bahwa ada tiga prosesi utama yang akan dihadapi oleh siswa (sebutan untuk pendaftar baru) sampai dengan pelantikan. yaitu:
  1. Diklat kampus, saat dimana siswa akan diberikan pengetahuan dasar tentang apa yang harus diketahui oleh seorang pecinta alam baik berupa teori maupun praktek langsung
  2. Diklat lapangan, saat dimana ilmu-ilmu yang telah kami dapatkan di diklat kampus dipraktekan di alam liar yang sesungguhnya
  3. Masa Bimbingan, saat dimana kami mendapatkan ilmu pengetahuan per divisi yang ada di pecinta alam. ada empat divisi yang dapat dipilih sampai saat ini, yaitu: gunung hutan, ORAD (olahraga Arus Deras), Caving (menjelajahi Goa), dan Rock Climbing (memanjat tebing)
Setelah siswa melewati tiga tahapan tersebut, mereka baru dapat dilantik menjadi anggota STAPALA oleh ketua umum yang sedang menjabat. lalu dijelaskan peraturan diklat kampus. Jadwal kegiatan diklat kampus adalah hari Selasa, Kamis, Sabtu, dan Minggu. Pada hari Selasa dan Kamis, kegiatan diklat dimulai dari pukul 14.45-18.00 sedangkan pada hari Sabtu dan Minggu, kegiatan diklat dimulai dari pukul 05.45 sampai 18.00

Siswa juga harus membawa barang-barang yang diperlukan saat diklat seperti alat shalat (bagi yang beragama muslim), alat tulis, memakai seragam diklat dan slayer hijau bertuliskan siswa, memakai sepatu kets, memakai tas ransel, dan membawa air minum sebanyak 600ml untuk hari Selasa dan Kamis 1,5 L untuk hari Sabtu dan Minggu.

Aturan tambahan yang dibuat adalah:
  1. Setiap siswa tidak diperkenankan merokok selama masa diklat
  2. Setiap siswa tidak boleh datang terlambat
  3. Tidak boleh menggunakan bahasa daerah
  4. Panggil setiap panitia dengan sebutan "kakak"
  5. Bila hendak minum dan ke toilet harus izin terlebih dahulu
  6. Tidak boleh membawa barang-barang selain yang diperintahkan saat diklat, bila membawa barang lain harap dititipkan saat absen pertama kali

Setelah itu kami diberi tugas untuk membuat nama panggilan diklat yang nantinya akan dipergunakan sebagai nama STAPALA bila kami sudah dilantik nanti. Saya pun membuat nama Onas karena itu adalah kebalikan dari nama panggilan saya, Sano. Namun, pada akhirnya saya mendapatkan nama diklat Eike dan memang teman-teman saya yang lain pun mendapatkan nama diklat yang aneh seperti trashbag, beling, bekek, leak, dan nama-nama aneh lainnya.

Setelah sekian lama, akhirnya masa diklat kampus berakhir setelah 15 hari. Walaupun terlihat hanya sebentar namun disana saya belajar banyak hal mulai dari teori yang harus diketahui pecinta alam seperti teknik Survival, membuat bivak, dan lainnya. Saya juga belajar tentang kehidupan, di diklat saya diajarkan nilai-nilai untuk peduli akan sesama siswa, tidak egois, tetap fokus walaupun pada kondisi terburuk, pantang menyerah, dan banyak hal positif lainnya. Setelah melalui masa diklat kampus, tentunya saya harus melanjutkannya ke masa diklat lapangan. Banyak cerita yang menjatuhkan mental saya untuk mengikuti diklat lapangan, tapi saya tetap bertahan untuk ikut...
cerita selanjutnya di posting saya yang akan datang :))

Dan dalam diamku ada bayangan tentang perjuangan, kesabaran dan kebanggan kelak saat pelantikan lalu dalam lamunanku ada gema suara nasihat mereka yang mendukungku tanpa aku duga akan mereka berikan walau tanpa aku minta sebelumnya kemudian semua menyatu dalam untaian doa agar aku dapat tetap bertahan... amin..
-Quote from Erikson Wijaya a.k.a Ebaz, sang kapten diklat STAPALA 2011 yang walaupun gugur akan tetap terus menjadi seorang kapten dan panutan bagi kami semua, siswa diklat STAPALA 2011